Nggak cuma moisturizer wajah saja yang penting, pelembap tubuh seperti body lotion atau body cream juga nggak kalah krusial. Pada Weekend Review kali ini, saya mau share tentang 3 produk pelembap tubuh yang jadi andalan untuk bikin kulit super halus, dengan aroma yang sangat menyenangkan! Ada 1 body lotion dan 2 body cream yang semuanya saya rekomendasikan untuk kamu yang senang merawat kelembutan kulit tubuh.

1. Miss Dior Moisturizing Body Milk

Body lotion mewah ini punya tekstur yang ultra-ringan di kulit, sangat mudah meresap. Aromanya benar-benar feminin, seperti kemasannya, seperti parfumnya. Dilengkapi dengan ekstrak Centifolia Rose yang menutrisi dan melembutkan kulit.

Karena harganya mencekik, saya tentu nggak pakai produk ini setiap hari. Hahaha. Disayang-sayang untuk momen tertentu saja, misalnya saat pesta, atau mau bepergian di weekend. Buat kamu pencinta body lotion, warna pink dan Natalie Portman, produk ini wajib dicoba.

2. Juara Candlenut Body Creme

Body cream dari brand asal New York ini punya aroma yang sangat eksotis dan sulit dilupakan. Punya kandungan minyak candle nut (kemiri) yang kaya fatty acid untuk melembapkan kulit yang kasar dan kering. Sama sekali nggak lengket, tapi terasa sangat menutrisi. Produk yang bikin kulit velvety ini juga nggak mengandung paraben. Saya biasanya pakai di malam hari sebelum tidur.

3. L'Occitane Almond Delightful Body Balm

Ingat L'Occitane pasti ingat almond. Rangkaian produk almond L'Occitane buat saya nggak ada duanya. Body lotion-nya, L'Occitane Almond Milk Veil pernah jadi andalan saat saya hamil, untuk mengatasi kulit yang ekstra kering dan membantu mencegah supaya stretch mark nggak muncul terlalu banyak. Sekarang body cream-nya ini suka saya pakai sebelum tidur. Sangat menghidrasi kulit, bahkan saat mandi di besok paginya kulit tetap terasa sangat halus. Yang paling saya suka adalah aromanya yang seperti puding almond tapi lebih enak lagi. Saya setuju dengan tulisan di kemasan kalengnya: "deliciously softening". Itu benar-benar deskripsi tepat untuk produk ini.

The post Body Lotion dan Body Cream Paling Favorit| Weekend Review appeared first on Female Daily.

Hari Minggu, saatnya bersantai memakai masker! Sheet mask adalah pilihan favorit banyak perempuan karena praktis dan secara instan melembapkan kulit. Tapi, sayangnya masih banyak yang nggak paham betul tentang produk ini. Kapan sih seharusnya pakai sheet mask? Seharusnya dibilas atau nggak?

Nah, Ochell membagikan tips dan trik-nya di Skincare 101 ini! Tonton terus ya, (sambil pakai sheet mask juga boleh)!

Kalau kamu, sheet mask favoritnya apa sih? Share di komen ya!

Mau tahu lebih banyak tentang masker? Intip beberapa artikel FD berikut ini:
1. Masker Charcoal untuk Kulit Berminyak

2. Masker Bagus untuk Kulit Berjerawat

3. MAC Cosmetics Juga Punya Produk Masker Lho!

4. Tiga Rekomendasi Masker Skinfood

The post Do’s and Don’ts Memakai Sheetmask | Skincare 101 appeared first on Female Daily.

Wah, sudah awal bulan lagi! Seperti biasa, selama bulan Maret lalu, kami banyak mencoba banyak produk baru baik makeup maupun skincare.  Apa aja sih current favorites tim editorial FD kali ini?

Poppy:

Clio Pro Eye Palette - Simply Pink

Saya dapat produk ini ketika Clio buat promo Buy 2 Get 1 di saat peluncuran gerainya di Kota Kasablanka. Waktu itu saya beli 1 buah Clio Rouge Heel Lipstick dan Clio Prism Air Shadow. Nggak nyangka banget malah dapat 1 buah eyeshadow palette gratis! Saya suka banget kesepuluh warnanya yang bernuansa pink tapi wearable untuk sehari-hari. Teksturnya memang nggak creamy tapi mudah dibaurkan dan pigmented. Yang saya kurang suka cuma kuasnya karena dua-duanya berbentuk bulu. Buat saya idealnya adalah satu bulu, dan satunya bentuk spons.

 Estée Lauder Double Wear Nude Water Fresh Makeup

Ini idola baru! Sebagai penyuka foundation yang lightweight, saya senang banget  Estée Lauder meluncurkan yang Nude ini, karena saya merasa seri ini jauuuuh lebih nyaman daripada yang Double Wear sebelumnya. Ini lebih ringan di kulit, nggak kering, tapi nggak mengurangi kemampuannya dalam menyamarkan imperfections. Ternyata rasa nyaman itu ada karena produk ini mengandung pelembap dari ekstrak buah-buahan berwarna merah termasuk semangka, apel, dan biji leci. Dilengkapi dengan SPF 30 / PA +++ juga untuk melindungi kulit dari sinar matahari dan polusi. Dipakai olahraga pun tetap stay lho! Kemasannya pun lebih ramping. Biasanya saya anti pakai foundation untuk sehari-hari, cukup cushion saja. Tapi sejak Maret, jadi suka pakai foundation ini walau nggak ada special occasision.

L'Occitane Immortelle Reset Overnight Oil-in-Serum

Jatuh cinta banget sama teksturnya. Meskipun namanya Oil in Serum, tapi sama sekali nggak oily, malah seperti gel. Meresap super cepat dan nggak lengket, padahal ini adalah produk serum untuk perawatan di malam hari. Bikin kulit lembut dan teksturnya membaik. Saya pernah iseng pakai di bibir dan suka banget karena jadi halus banget. Punya sedikit aroma tapi nggak mengganggu, malah memberi efek menenangkan. Ini kalau dipakai secara rutin setiap hari pasti bikin kulit lebih sehat dan kencang, karena mengandung Acmella Oleacera, alternatif alami dari botox, yang bisa membantu membuat otot mata lebih rileks dan menghaluskan fine lines. Karena saya baru pakai beberapa kali, klaim tersebut belum terasa. Yang sudah tampak adalah kulit yang lebih lembut, lembap, dan segar di pagi hari.

Andien:

Sorcha Highlighter - Wild Rose

Sebagai pemilik jenis kulit kombinasi, sesungguhnya aku nggak pernah punya ketertarikan khusus sama highlighter karena toh akan keluar highlighter alami a.k.a minyak dan keringat hahaha. Tapi waktu pertama kali lihat Sorcha, dari kemasannya saja sudah mencuri perhatian. Dari 4 shades yang tersedia, aku langsung cinta sama Wild Rose yang warnanya light champagne dengan undertone pale pink. Di warna kulitku yang light-medium, Wild Rose berhasil bikin tulang pipi terlihat menonjol dan memberi efek sehat. Formulanya buttery, nggak banyak fallout. Hasil akhirnya pun bisa disesuaikan sama selera, baik itu glossy look atau yang blinding sekalipun. Bonusnya: buatan lokal dan harganya nggak bikin galau.

Maharis Clinic Sun Defense SPF 50+++

Sunscreen, salah satu produk paling wajib dipakai tapi susah-susah gampang cari yang cocok. Sebelumnya aku sudah pernah coba juga sunscreen Votre Peau Facial Sun Shield, tapi di kulit kombinasiku terkadang masih terasa terlalu matte. Nah, Maharis Clinic Sun Defense yang baru ini formulanya pas banget! Nggak terlalu cair, tapi tetap mudah diratakan. Rasanya ringan banget, nggak lengket, dan finish-nya menurutku semi-matte. Aromanya nostalgic, mengingatkan aku lagi berlibur di pantai hahaha. Selama Maret pakai sunscreen ini, jadi sudah sebulan dan nggak mengalami reaksi negatif sama sekali.

Ochell:

Rollover Reaction Cushion 

Produk yang jadi trending topic di minggu-minggu terakhir bulan Maret ini ternyata memang worth the hype. Aku suka karena coverage-nya medium to full, jadi bisa membantu menyamarkan bekas jerawat. Teksturnya nyaman, nggak lengket, bahkan nggak di-set pakai powder lagi pun tetap oke, nggak terlalu berkesan "basah". Kemasannya juga lucu banget, dengan sentuhan baby pink dan hitam khasnya Rollover Reaction. Harganya Rp 195.000 aja, sangat terjangkau untuk kualitasnya.

Nah, dari keenam produk ini, kamu sudah coba yang mana? Jangan lupa kasih review-nya di FD Apps ya!

The post Produk Favorit Editorial Bulan Maret appeared first on Female Daily.

Sama seperti makeup, Parisian lebih suka langkah yang simpel dalam perawatan kulit. Aurélie Guyoux dari Bioderma juga menganggap kulit tidak membutuhkan terlalu banyak produk.

Siapa yang mengidolakan Bioderma Sensibio H2O Micellar Water? Sama, saya juga suka! Pionir dari micellar water ini memang terbukti punya kualitas unggul dan telah jadi best-seller di mana-mana. Pertama kali diciptakan pada tahun 1995, Bioderma ditujukan bagi mereka yang punya kulit sensitif. Tapi, apa sih yang membedakan Bioderma dengan cleansing water lainnya? Kenapa bisa aman untuk kulit sensitif bahkan sampai boleh dipakai oleh bayi?

Baca juga: Battle of The Week; Cleansing Water Bioderma VS Bifesta

Saya berkesempatan bertemu dengan Aurélie Guyoux, Global Research and Innovation Director dari NAOS, perusahaan yang menaungi Bioderma. Aurélie bercerita bahwa ia percaya kulit kita tidak bisa efektif menyerap manfaat lebih dari 3 produk. Jadi, semakin simpel semakin baik. Wah, bersebrangan banget sama perempuan Asia yang suka berlapis-lapis, ya!

Kenapa skincare yang berlapis-lapis tidak baik?

Saya pikir terlalu berlebihan kalau sampai harus 10 langkah. Lebih baik sedikit tapi efektif. Kulit adalah organ hidup yang kondisinya selalu berubah setiap saat. Perawatan berlebihan malah bisa merusak kulit, karena bisa ada bahan-bahan yang tidak cocok bila dipakai bersama. Tapi saya paham bahwa setiap negara punya cara dan kebiasaan tersendiri.

Untuk perempuan di Prancis, 10 step skincare tentu terlalu panjang. Di sini cuacanya dingin dan banyak yang punya kulit sensitif, sementara kulit sensitif tidak perlu produk yang berlebihan.

Gimana cara kita tahu bahwa produk yang kita pakai berlebihan?

Listen to your skin signals. Apakah kamu merasa cukup bahagia dan puas dengan kondisi kulitmu sekarang? Apakah skincare yang berlapis-lapis itu memberikan hasil yang baik? Kalau kamu masih menemukan jerawat, beruntusan, kulit iritasi dan kemerahan, pori-pori besar, berarti kemungkinan ada yang salah. Ada produk yang nggak cocok. Bisa jadi, kulit bereaksi karena dia letih dilapisi skincare sekian banyak. Jika begitu, saatnya meminimakan produk yang dipakai. Bagi saya yang terpenting adalah 3 langkah: membersihkan, menutrisi, dan melembapkan.

Tapi bila kamu sudah puas dengan kondisi kulitmu, go ahead. Artinya kulitmu cocok dengan rangkaian skincare yang panjang.

Apa yang dimaksud dengan Ecobiology yang dianut dalam perusahaan Bioderma?

Pendekatan Ecobiology dari NAOS memandang kulit sebagai ekosistem yang cerdas namun rentan. Sangat penting untuk menjaga dan memperkuat mekanisme biologis alami kulit dengan menggunakan bahan-bahan alami pilihan yang sesuai dengan kulit. Jadi ide dasar pada seluruh produk Bioderma, termasuk pada Sensibio H2O, adalah meminimalkan jumlah polutan yang terdapat pada komposisi tersebut, serta efeknya bagi kulit.

Apakah Bioderma Sensibio H2O saja sudah cukup maksimal dalam membersihkan kulit perempuan Indonesia? Mengingat di sini terik dan banyak polusi.

Bagi saya, sudah cukup. Karena kami menciptakan Bioderma Sensibio H2O ini untuk semua jenis kulit, terutama kulit sensitif. Kami menyesuaikan formulanya untuk semua orang dari berbagai negara, dermatologist-tested, bahkan bisa dipakai untuk kulit anak-anak dan bayi. Sangat lembut, dengan pH 5,5 tapi sangat efektif mengangkat kotoran, makeup, bahkan yang waterproof. Bioderma memakai highly purified water yang paling murni, yang sejenis dengan air untuk infus.

Jadi sangat cukup. Nggak perlu dibilas. Tapi bila kebiasaannya adalah double cleansing ya nggak apa-apa. Tapi pastikan memakai moisturizer lagi setelah membersihkan wajah, karena facial wash seringkali bikin kulit kering.

Apa sih golden standard untuk produk micellar water?

Bioderma adalah pencipta micellar water yang pertama. Yang menciptakan pertama kali bernama Natalie, dan dia masih bekerja untuk Bioderma hingga sekarang. Kualitas air adalah yang utama. Harus highly purified water. Lalu bahan-bahan lainnya juga harus berkualitas. Sebaiknya no perfume dan punya surfaktan yang tidak mengikis kelembapan alami kulit.

Gimana sebenarnya pakai Bioderma Sensibio H2O yang benar?

Bebas saja, boleh sebelum facial wash, boleh setelah facial wash. Tergantung kebiasaan masing-masing. Tapi tanpa dibilas dengan facial wash lagi pun sudah sangat bersih.

Apa saja perawatan kulit yang disarankan untuk kulit sensitif?

Kulit sensitif mudah kering, kemerahan, dan iritasi. Jadi sebaiknya selalu lembap. Jangan menggunakan pembersih wajah yang kasar dan membuat kulit kering. Mencuci muka dengan facial wash juga tidak boleh terlalu sering agar kulit tetap punya kelembapan alaminya. Hindari produk yang mengandung paraben, pewarna, dan parfum.

Jadi, siapa di sini yang juga suka banget pakai Bioderma Sensibio H2O?

The post Ngobrol Tentang Kulit Bareng Aurélie Guyoux dari Bioderma appeared first on Female Daily.

Apa sih sebenarnya yang menyebabkan kulit tampak kusam? Ternyata ada banyak lho, FD-ers!  Pertama, banyaknya sel kulit mati yang menumpuk. Kedua, kulit kotor dan penuaan dini muncul akibat kondisi lingkungan yang buruk seperti cuaca terik, polusi udara, dan sebagainya. Ketiga, kulit yang kering atau dehidrasi. Keempat adalah faktor hormon yang fluktuatif, misalnya karena menstruasi, puber, menopause, atau sedang diet. Kelima, stres dan kekurangan multivitamin yang mencukupi asupan antioksidan. Tapi, jangan khawatir. Sambil kamu menjalankan gaya hidup sehat untuk mengatasi nomor 4-5, nomor 1-3 bisa diatasi dengan rutin menggunakan skincare, salah satunya face essence.

Essence seringkali diabaikan, banyak perempuan merasa bahwa toner, serum dan moisturizer saja sudah cukup. Padahal, essence bisa membantu membuat kulit lebih kencang, memberi ekstra hidrasi dan mencerahkan kulit yang tampak kusam. Essence biasanya punya tekstur cair yang ringan dan mudah meresap, jadi pemilik kulit berminyak nggak perlu ragu untuk memakainya. Untuk membantu membuat kulit wajah lebih cerah dan bercahaya, kamu bisa pilih essence yang mengandung bahan aktif premium seperti Alpha Arbutin, Ascorbyl Phosphate yang merupakan derivat vitamin C yang stabil, ekstrak biji anggur, Glutathione, dan juga Hyaluronic Acid. Airnderm Advance Brightener Essence dari Airnderm Aesthetic bisa kamu coba, karena mengandung bahan-bahan tersebut!

Airnderm Advance adalah skincare dengan inovasi terkini dari Airnderm Aesthetic yang menggunakan bahan aktif unggulan yang ditujukan untuk perawatan anti-aging, brightening, antioksidan, anti-radikal bebas, moisturizing dan hydrating, dikemas dengan teknologi eksklusif Nano Partikel sehingga semua produknya ringan dan mudah meresap lebih dalam. Advance Brightener Essence adalah salah satu produk unggulan karena mengandung bahan pelembap, pencerah, dan antioksidan alami yang diambil dari ekstra tumbuh-tumbuhan. Perpaduan tersebut bersinergi mengatasi tanda-tanda kulit kusam dan sangat baik bagi perempuan di atas usia 20 tahun yang menginginkan perawatan maksimal bagi kulitnya.

Pemakaian essence ini setiap pagi dan malam bisa membantu memudarkan hiperpigmentasi pada kulit, membuat tekstur kulit lebih lembut dan kenyal, mencegah kerusakan kulit akibat radikal bebas, serta menciptakan efek cerah yang tampak segar. Harganya? Affordable lho, hanya Rp195.000,-!

Supaya hasilnya lebih optimal, kamu juga bisa melengkapinya dengan produk Airnderm Advance lainnya seperti Advance Cleansing Milk, Advance Daily Face Wash, Advance Daily Toner, Advance Brightener Serum, dan Advance Brightener Night Cream. Bye-bye, dull skin!

The post Face Essence yang Merawat dan Mencerahkan Kulit Kusam appeared first on Female Daily.

Mungkin akhir-akhir ini kalian mulai sering dengar soal produk skincare yang bisa mengatasi efek glycation pada kulit. Sebelum memutuskan buat beli produknya yang memang digadang-gadang sebagai cara untuk bantu mengatasi penuaan pada kulit wajah, ada baiknya buat kita mengerti apa itu proses glycation pada tubuh. Jadi, siapa tahu kita bisa meminimalisir proses tersebut terjadi pada tubuh :)

Apa itu glycation?

Mungkin kamu sudah sering dengar kalau gula itu nggak baik untuk kulit kita. Nah, glycation itu adalah sebuah proses yang terjadi, saat ekses gula di dalam tubuh menyatu dengan protein dan menyebabkan terbentuknya sebuah molekul baru yang disebut dengan Advanced Glycation End Products atau disingkat menjadi AGEs (agak ironis ya :p). Protein yang terdapat di dalam tubuh kita juga nggak cuma satu, tapi kalau kita mau bahas AGEs yang terjadi pada kulit, maka protein yang terpengaruh dalam proses glycation ini tentunya adalah kolagen dan elastin.

Baca juga: Haruskah Kita Melawan Penuaan?

Sedangkan, salah satu penopang utama yang menjadikan kulit kita terlihat sehat, kenyal dan glowing adalah kolagen dan elastin. Kenapa proses ini dibilang mengganggu kondisi kulit kita? Karena molekul AGEs yang terbentuk di balik kulit kita ini tentunya menjadikan serat-serat kolagen kita menjadi kaku, kehilangan elastisitasnya, dan nggak bekerja dengan baik. Proses ini juga menyebabkan terbentuknya radikal bebas, oxidative stress dan inflamasi. Artinya, kulit jadi nggak kenyal dan elastis lagi, mempermudah terbentuknya kerutan pada kulit, bikin teksturnya jadi lebih kasar, dan bisa mempercepat proses penuaan pada kulit. Karena AGEs dianggap sebuah molekul yang tidak dikenal oleh tubuh, maka tubuh akan menciptakan antibodi alami yang akhirnya mempermudah inflamasi terjadi pada kulit. Selain bikin kulit jadi gampang kendur, makanan dengan kadar gula tinggi juga merupakan faktor penyebab kulit jadi dehidrasi. Jadi, gula juga bisa meningkatkan produksi sebum pada kulit, sekaligus memengaruhi kemampuan sel-sel kulit untuk mengikat air.

Baca juga: Hasil Diet Gula 3 Minggu Untuk Jerawat

Eits, belum berenti sampai situ saja. Ternyata kadar gula berlebih pada tubuh juga bisa menyebabkan breakouts pada kulit. Menurut Marilyn Glenville, seorang nutritionist asal Inggris dalam wawancaranya di majalah Bazaar mengatakan bahwa gula dan refined carbohydrates akan meningkatkan hormon insulin pada tubuh dan menyebabkan level testosteron jadi lebih tinggi, sehingga jerawat-jerawat yang tidak diinginkan pun akan terbentuk. Selain itu, karena gula bisa meningkatkan produksi sebum pada kulit, maka kecenderungan pori-pori tersumbat juga jadi lebih besar.

Penyebab AGEs dan Cara Mengatasinya

Selain memerhatikan konsumsi gula, ternyata makanan yang dimasak terlalu lama juga bisa menyebabkan proses glikasi meningkat dalam tubuh. Seperti misalnya roasted, grilled ataupun barbeque. Memang sih, pada makanan mentah juga sudah mengandung AGEs secara natural, tapi dengan memasaknya terlalu lama dengan direct heat, maka level AGEs dalam tubuh akan semakin meningkat. Tapi, bukan berarti kita harus makan daging yang mentah ya. Namun, ada baiknya untuk kita lebih banyak makan sayuran segar dan makanan yang dimasak dengan cara slow cooked.

Baca juga: 5 Rahasia Anti-Aging Perempuan Korea

Kalian juga bisa “membakar” kadar gula berlebih pada tubuh dengan melakukan olahraga dengan teratur, berhenti mengonsumsi makanan serta minuman yang mengandung banyak pemanis, serta tidak merokok. Selain itu, sekarang juga sudah mulai banyak skincare yang memiliki klaim mampu mengatasi proses glycation pada kulit. Biasanya produk-produk ini bekerja dengan cara memecah proses glycation dan “menghancurkan” kolagen dan elastin yang kaku tersebut sehingga tercipta ruang buat kulit memproduksi kolagen baru. Beberapa di antaranya yang saya tahu adalah Biologique Recherche Serum A-Glyca, SkinCeuticals A.G.E Interrupter Wrinkle Cream, dr. Brant Anti-Glycation Serum, dan La Roche-Posay Derm AOX Intensive Anti Wrinkle Radiance Serum.

Nah, kalau kamu tahu atau punya rekomendasi produk lain yang bisa bantu mengatasi AGEs pada kulit, komen langsung di bawah ya!

The post Efek Glycation Pada Kulit appeared first on Female Daily.

Nggak cuma susah didapat di Indonesia, Herbivore Botanicals Lapis juga cukup mahal harganya. Do we have to splurge for this oil?

Lagi-lagi, saya tergiur ngeliatin beauty shelfie dan terjebak beli Herbivore Botanicals... Hahaha. Bisa dilihat juga sih di artikel saya tentang beauty shelfie ada beberapa face oil dari Herbivore Botanicals, tapi yang saya mau review hari ini bukan yang ada di foto, tapi yang jauh lebih populer dan jadi favorit banyak orang: Lapis Facial Oil.

Herbivore Botanicals Lapis Facial Oil ini adalah face oil yang mengandung Kukui Nut Oil, Jojoba Oil, Squalane, Jasmine Sambac Oil, dan yang terakhir... Blue Tansy! Blue Tansy ini jadi alasan kenapa face oil ini dinamai "Lapis". Kata Lapis sendiri diambil dari batu Lapis Lazuli, batu yang sering digunakan oleh ancient Egyptians sebagai simbol kebijaksanaan dan kebenaran. Warnanya biru pekat, sama seperti Herbivore Botanicals Lapis Facial Oil ini. Selain kandungan Squalane yang dapat melembapkan kulit, manfaat utama dari face oil datang dari Blue Tansy. Kandungan ini bersifat sebum balancing alias membantu menyeimbangkan minyak di wajah. Nggak cuma itu, Lapis Facial Oil ini juga soothing banget untuk kulit yang sedang iritasi atau banyak kemerahan.

Karena masih mau nyoba, saya beli trial kit-nya yang satu set dengan Orchid dan Phoenix. Berhubung kulit saya berminyak, saya nyoba yang Lapis dulu. Walaupun trial kit, packaging-nya tetap bagus banget karena terbuat dari kaca, kokoh dan terlihat mahal. Memang sih, lebih berat daripada packaging yang terbuat dari plastik, tapi tetap terhitung gampang dibawa traveling kok. Dropper-nya juga nggak macet dan ngambil produknya nggak susah. Sayangnya, kacanya nggak gelap, jadi nggak terlindungi dari cahaya matahari kalau ditaruh di vanity.

Teksturnya sendiri cair banget seperti air dan nggak oily sama sekali. Face oil ini cepat menyerap di kulit dan nggak ninggalin residu lengket atau greasy sama sekali. Hal favorit saya dari oil ini adalah wanginya! Perpaduan antara bunga melati dan bunga mawar, face oil ini bikin pengalaman menggunakannya jadi relaxing banget. Walaupun wangi-nya cukup kuat, fragrance yang digunakan di sini bukan synthetic fragrance tapi ekstrak natural dari masing-masing bunga. However, saya masih merekomendasikan patch test kalau kamu sensitif dengan produk yang mengandung wewangian. Tapi buat saya, Herbivore Botanicals Lapis Facial Oil ini spesial banget karena wanginya ini. Oh ya, walaupun warnanya biru dari ekstrak Blue Tansy, produk ini nggak bikin wajah kamu jadi biru seperti karakter film Avatar kok, LOL!

Saya udah menggunakan produk ini selama dua bulan lebih dan trial bottle saya udah tinggal separuh aja isinya (sedih!). Hasil yang saya rasakan dari penggunaan Herbivore Botanicals Lapis Facial Oil ini setiap malam adalah... Kulit saya jadi cukup nggak terlalu berminyak! Biasanya, di jam 11 siang, saya bisa menghabiskan dua blotting paper penuh. Setelah menggunakan face oil ini, saya cuma butuh satu. Kulit juga terjaga kelembapannya. Tapi selain wanginya yang enak banget dan produksi minyak yang berkurang dikit, saya nggak merasa produk ini produk super yang skin changing. Saya yakin banyak produk lain di luar sana yang bisa memberikan efek serupa dari produk ini yang lebih mudah didapat dan lebih ramah di kantong. Will I repurchase, though? Kayanya sih iya... Karena saya sesuka itu sama wanginya, hahaha! Habis ini, saya akan coba yang Phoenix dan Orchid sebelum saya repurchase Lapis. Mau review-nya? Comment di bawah ya!

The post Herbivore Botanicals Lapis Facial Oil, Worth It? appeared first on Female Daily.

Ternyata, KOSÉ Cosmeport nggak cuma punya cleansing oil lho! Brand ini punya berbagai jenis face cleanser yang siap melengkapi rutinitas #EverydayBeauty kamu!

Kalau saya menyebut brand KOSÉ Cosmeport, pasti produk yang pertama kali terpikir oleh kalian adalah Softymo Speeding Cleansing Oil Nc, ya kan? Padahal, brand KOSÉ Cosmeport punya banyak jenis cleanser lho. Karena masih banyak banget yang belum tahu rangkaian skincare lengkap dari KOSÉ Cosmeport, makanya minggu lalu Female Daily X KOSÉ Cosmeport bikin acara seru bareng FD members.

Untuk meramaikan acara gathering ini, KOSÉ Cosmeport dan FD mengundang dermatologist, dr. Mardiati Ganjardani, Sp. KK., untuk sharing seputar permasalahan kulit dan nggak ketinggalan juga beauty influencer Putricaya (Puchh) dan Hellua (The Lipstick Mafia) yang berbagi cerita seputar tips perawatan wajah sekaligus pengalaman mereka menggunakan rangkaian skincare dari KOSÉ Cosmeport.

Acara dibuka dengan kata sambutan yang dibawakan oleh Lisa Hervina, perwakilan PT Radiant Sentral Nutrindo selaku pemegang lisensi resmi KOSÉ Cosmeport di Indonesia. Kemudian dilanjutkan oleh Nurhayatini selaku product manager yang memberikan penjelasan tentang KOSÉ Cosmeport dan kategori produk yang telah hadir di Indonesia.

Ternyata KOSÉ Cosmeport adalah sister brand dari KOSÉ. Fokusnya adalah mengeluarkan rangkaian produk cosmetaries (cosmetic and toiletries) yang lebih affordable namun tetap dengan kualitas tinggi. Sejak hadir di Indonesia pada November 2018 lalu, KOSÉ Cosmeport membawa 4 brand unggulannya yaitu Softymo – face cleanser, Clear Turn – sheet mask, Je L’aime – hair care, dan Suncut – sunscreen. Semuanya bisa kamu temukan dengan mudah di berbagai drugstore di seluruh Indonesia.

Sementara untuk rangkaian pembersih wajah, KOSÉ Cosmeport hadir dengan tiga brand yaitu Softymo series, Softymo Lachesca series (bagus untuk merawat pori-pori wajah, bisa ditemukan di Watsons), dan Softymo Natusavon Select series (rangkaian pembersih wajah berbentuk foam dengan bahan botanical, bisa ditemukan di Guardian). Untuk memenuhi kebutuhan kulit yang berbeda-beda, setiap cleanser yang dimiliki Softymo dari KOSÉ Cosmeport ini memiliki fungsi dan tekstur yang berbeda-beda juga, ada yang bentuknya oil, liquid, gel, cream, foam,  serta lotion-based products.

Jepang menjadi salah satu negara yang memperkenalkan double cleansing, yaitu membersihkan wajah dengan dua tahapan di malam hari. Kenapa penting melakukan double cleansing? Karena pada nyatanya nih, kalau kita hanya menghapus makeup dengan menggunakan facial wash, nantinya masih ada saja sisa makeup yang menempel. Karena nggak bersih, permasalahan yang timbul adalah kulit jadi mudah berjerawat, pori-pori membesar dan juga kulit menjadi kusam.

Makanya double cleansing itu penting dilakukan. Lalu tahapan apa sih yang dimaksud dengan double cleansing? Jadi, tahap pertama adalah dengan membersihkan makeup dengan menggunakan cleansing oil terlebih dahulu, kemudian dilanjutkan dengan menggunakan facial wash.

Beauty influencer Putricaya atau yang lebih dikenal dengan panggilan Puchh juga merasakan manfaat setelah melakukan double cleansing. Pada acara ini, ia berbagi pengalamannya, “Aku merasa kulitku lebih sehat dan permasalahan kulit juga berkurang setelah rutin melakukan double cleansing. Rangkaian dari KOSÉ Cosmeport yang aku pakai adalah Softymo Speedy Cleansing Oil dan Softymo Washing Foam Hyaluronic Acid. Tekstur oil-nya light tapi ampuh banget untuk mengangkat sisa makeup, dan gak ada wanginya jadi gak bikin kulit iritasi. Washing foam dari KOSÉ Cosmeport juga cocok di kulitku. Biasanya kalau aku pakai sabun pembersih muka dari brand lain suka terasa kering atau ketarik, tapi pas pakai Softymo Washing Foam Hyaluronic Acid enggak sama sekali. Mungkin karena kandungan hyaluronic acid yang membantu menjaga kelembaban kulit wajahku.”

Pengalaman lain diceritakan oleh beauty influencer Hellua, “Sebenarnya aku sudah pakai Softymo sebagai pembersih wajah sebelum produknya masuk ke Indonesia. Waktu itu aku pakai variant Softymo Speedy Cleansing Liquid karena lupa bawa pembersih makeup waktu travelling ke luar negeri. Dan karena cocok jadi langsung beli beberapa botol untuk dibawa pulang ke Jakarta. Akhirnya sekarang Softymo hadir di Indonesia, bisa dibilang aku lebih suka yang variant Softymo Speedy Cleansing Oil karena kondisi kulitku yang sekarang cenderung kombinasi.”

Sudah mendapatkan info mengenai pentingnya melakukan double cleansing dan pengenalan produk KOSÉ Cosmeport, acara dilanjutkan dengan games dan product trial. Games kali ini, peserta diminta untuk makeup teman semeja dengan menutup mata! Seru banget deh challenge ini, para peserta antusias sekali untuk berusahan menghasilkan makeup yang bagus dan rapih.

Selesai makeup challenge, peserta diminta untuk mempraktekan double cleansing dengan menggunakan rangkaian pembersih wajah yang dimiliki oleh Softymo dari KOSÉ Cosmeport. Produk pertama yang dipakai kali ini adalah Softymo Speedy Cleansing Oil Nc dan dilanjutkan dengan second cleanser, yaitu Softymo Washing Foam Hyaluronic Acid.

Peserta langsung merasakan nyamannya menggunakan dua jenis pembersih wajah dari Softymo. Gak heran kalau kulit langsung terasa halus dan lembab karena Softymo Speedy Cleansing Oil Nc mengandung shea butter, olive oil, jojoba, sunflower, dan sesame oil. Ditambah lagi Softymo Washing Foam yang mengandung Hyaluronic Acid membuat kulit terjaga kelembabannya. Beberapa peserta yang memiliki kulit kering pun merasa amaze setelah menggunakan pembersih wajah Softymo ini.

Acara ditutup dengan pengumuman pemenang Instagram post, best makeup challenge, serta foto bersama. Terima kasih untuk FD Members yang hadir dan semua pihak yang terlibat. We hope you all had a great time. Sampai ketemu di event Female Daily selanjutnya ya!

The post Rangkaian Produk Pembersih Wajah dari KOSÉ Cosmeport appeared first on Female Daily.

Di segmen The Empties kali ini, Dori bakal kasih tau produk favoritnya yang benar-benar dipakai sampai tetes terakhir! Yuk, langsung aja tonton videonya, siapa tau kamu yang punya kulit sensitif kayak Dori bisa ikutan coba produk-produk yang sama.

The post Produk Rekomendasi Dori Buat Kulit Sensitif | The Empties appeared first on Female Daily.

Memang nggak ada bosannya ya kalau kita ngomongin soal jerawat. Nah, berkaitan dengan "musuh" terbesar banyak orang, kali ini Andien bakal bahas salah satu obat buat bantu atasi jerawat, yaitu benzoyl peroxide. Walau dibilang ampuh, tapi konon bisa bikin kulit jadi lebih gelap, lho. Kalau kamu penasaran, tonton videonya sampai habis, ya!

The post Benzoyl Peroxide Bikin Kulit Gelap? | Skincare 101 appeared first on Female Daily.

Semakin bertambahnya usia, saya merasa kulit jadi lebih sensitif. Meskipun kulit wajah kombinasi, tapi kulit tubuh jenisnya kering, dan keduanya jadi lebih mudah bereaksi kalau mencoba produk baru, bertemu dengan perubahan cuaca yang cukup ekstrem, atau bersentuhan dengan air yang berbeda dari biasanya, misalnya saat traveling. Makanya, saya harus lebih hati-hati pilih produk. Sebisa mungkin pakai yang kandungannya aman dan menutrisi, biar tetap lembap, lembut, dan nggak gampang gatal. Nah, selain chamomile, oat juga terkenal bermanfaat baik untuk kulit sensitif. Oat punya kemampuan mengunci kelembapan kulit yang mudah dehidrasi, menenangkan, memproteksi lapisan kulit, serta punya pH yang seimbang.

Baca juga: Air Rendaman Oat Untuk Skincare

Pada weekend review kali ini, saya mau share 3 produk dengan kandungan oat yang sudah saya coba. Kalau kamu juga punya jenis kulit yang sama, produk-produk ini sangat saya rekomendasikan!

1. Aveeno Skin Relief Moisturizing Lotion 

Pertama kali coba saya langsung suka banget dengan teksturnya yang mudah meresap. Nggak ada kesan lengket sama sekali, tanpa parfum, tapi optimal melembapkan seharian. Saya langsung ingat dengan produk Aveeno Baby Eczema Therapy Moisturizing Cream, yang saya beli untuk anak saya yang eczema 3 tahun lalu. Sama-sama lembut dan bisa mengatasi kulit yang ekstra kering sekalipun, plus meredakan gatal akibat kekeringan. Saat itu saya harus ikut PO di Australia untuk mendapatkan produknya. Tapi sekarang, saya lega banget produk-produk Aveeno sudah ada di Indonesia! Body lotion yang mengandung Triple Oat Complex ini saya pakai di rumah untuk sehari-hari dan saya siapkan juga di meja kantor untuk dipakai di tangan dan kaki setiap kali merasa kering.

2. Aveeno Skin Relief Body Wash

Wah, ini benar-benar sabun mandi yang bikin kulit mulus dan nggak mengikis kelembapan alami kulit. Sama dengan lotion-nya, sabun mandi ini juga nggak pakai parfum tambahan dan mengandung oat. Teknologinya menggabungkan Active Naturals Colloidal Oatmeal dan Emolien, yang membersihkan kulit secara lembut dan meminimalkan terjadinya iritasi. Saya suka banget dengan teksturnya yang sangat creamy, yang setelah dibilas pun tetap terasa lembapnya. Kalau dipakai bersama Aveeno Skin Relief 24 Hours Moisturizing Lotion, kulit jadi benar-benar halus. Duo yang pas banget buat merawat kulit sensitif sehari-hari.

Baca juga: D.I.Y Masker: Membuat Masker Oatmeal Plus Madu dan Susu yang Cocok untuk Kulit Berjerawat

3. Harlette Oatmilk Sleeping Mask

Ini brand lokal yang baru saja saya coba beberapa hari terakhir. Kemasannya lucu banget, mirip skincare dari Korea. Sleeping mask ini mengandung bahan-bahan alami seperti oat, susu, licorice, dan kolagen. Perpaduan bahan-bahan itu kalau dipakai secara rutin akan memudarkan bekas jerawat, mengurangi pori-pori yang besar, meredakan kemerahan, bikin kulit lebih lembut dan cerah. Karena saya baru pakai beberapa hari saja, jadi belum terasa seluruh efeknya, tapi rasanya kulit jadi lebih kenyal dan segar di pagi hari. Harganya cuma Rp185.000,- saja dan menurut saya ini sangat worthy karena belum banyak produk sleeping mask khusus untuk kulit sensitif. Saya jadi penasaran pengen coba juga rangkaian yang lainnya: Oatmilk Day Cream dan Oatmilk Gentle Facial Wash.

Ada yang pernah coba produk-produk di atas? Kalau iya, share di komen ya! Kamu juga boleh berbagi produk andalan untuk kulit sensitifmu biar semakin banyak yang tahu. Because sharing is caring. Have a nice Sunday!

The post Skincare dengan Oat untuk Kulit Sensitif | Weekend Review appeared first on Female Daily.

Kamu pasti tahu bahwa moringa adalah salah satu kandungan yang belakangan ini jadi favorit di dunia kecantikan. Moringa atau juga dikenal sebagai “kelor” dalam Bahasa Indonesia, telah lama terkenal punya khasiat yang baik bagi kesehatan. Daunnya yang bisa dikonsumsi dan punya rasa seperti bayam, ternyata kaya nutrisi dan bisa jadi immune-booster. Di dunia kecantikan, minyak moringa jadi idola karena mengandung protein 4 kali lebih banyak daripada telur, kaya fatty acid yang baik untuk kelembapan kulit dan dilengkapi pula oleh antioksidan, vitamin A, B, dan C yang penting untuk kesehatan kulit dan menjaga kulit dari radikal bebas. Itulah yang menarik perhatiam Evershine, skincare buatan lokal yang sedang naik daun.

Evershine diciptakan karena pemiliknya merasa bahwa banyak perempuan Indonesia yang masih menganggap bahwa “putih” itu cantik, sehingga memakai segala cara termasuk membeli produk-produk dengan kandungan hydroquinone dan mercury demi mendapatkan kulit cerah yang instan. Padahal, yang terpenting adalah kulit yang sehat, kenyal, dan dirawat sejak dini, dengan skincare yang telah lulus uji coba dan mengandung tumbuh-tumbuhan berkhasiat dan kaya nutrisi, seperti moringa.

Saya setuju sekali dengan konsep tersebut, dan karena saya penasaran dengan khasiat moringa bagi kulit, saya jadi mencoba 2 produk Evershine yang memang disebut-sebut sebagai best-seller: Evershine Moringa Facial Wash dan Evershine Refresh Toner Essence.

Kesan pertama, saya sangat suka dengan kemasan facial wash-nya yang berbentuk brush cleanser. Jadi setelah saya busakan di telapak tangan dan usapkan di wajah, saya bisa langsung merasakan sensasi membersihkan dengan brush dari produk yang sama. Rasanya rileks dan kulit jadi lebih bersih! Facial wash ini nggak cuma membersihkan tapi juga membantu melembapkan kulit, lho, karena mengandung ekstral aloe vera dan sakura. Saat pemakaian, nggak banyak busa yang muncul. Setelah pemakaian, kulit juga nggak kerasa seperti “ditarik”. Ternyata, produk ini memang diformulasikan dengan pH seimbang untuk menjaga kadar asam dan basa pada kulit, jadi membuat kulit nggak terasa kering.

Setelah dipakai secara rutin, kulit juga terlihat lebih cerah, bukan putih ya, tapi cerah dan nggak kusam lagi. Evershine Moringa Facial Wash ini dijual seharga Rp 125.000 dan bisa kamu beli di website resminya maupun Instagram @evershine.id.

Setelah mencuci muka, saya melengkapinya dengan pemakaian toner. Toner ini terasa sangat menyegarkan karena selain moringa, ada juga kandungan curcuma dan citrus-nya. Saat diusapkan diwajah memakai kapas dengan gerakan ke atas, toner ini mengangkat juga residu makeup dan kotoran yang belum terangkat dari langkah pembersihan selanjutnya.

Yang paling bikin saya suka, toner ini hampir tidak punya aroma, hanya ada sedikit dan lembut sekali. Jadi aman juga untuk kulit kamu yang sensitif dengan kandungan parfum. Setelah pemakaian berminggu-minggu, saya merasa kulit saya yang jenisnya kombinasi ini tampak lebih kecang. Jerawat pun jarang muncul, meskipun sedang PMS. Yay! Sama dengan facial wash-nya. Evershine Refresh Toner Essence juga punya harga Rp125.000,-. Toner ini juga unik karena bisa dipakai sebagai masker. Cukup tuangkan di helaian kapas atau sheetmask, lalu tempelkan di wajah selama 15 menit. Nggak perlu dibilas lagi!

Perpaduan kedua produk Evershine ini mampu membantu kulit saya terlihat lebih sehat dan bercahaya. Saya jadi nggak sabar untuk coba produk Evershine lainnya yang mengandung moringa: day cream dan night cream-nya!

Apakah kamu sudah pernah coba produk Evershine ini? Gimana menurut kamu? Kalau iya, kamu bisa share pengalamanmu di komen dan jangan lupa tulis review-nya ya!

The post Evershine: Skincare Lokal yang Mengunggulkan Manfaat Moringa appeared first on Female Daily.

Siapa bilang produk skincare yang natural dan ramah lingkungan itu mahal? Yves Rocher sangat terjangkau, punya produk-produk yang inovatif, dan ternyata usianya sudah 60 tahun!

Banyak perempuan kini semakin peduli lingkungan, termasuk soal kecantikan. Selain memilih skincare dengan bahan-bahan natural atau organik, banyak yang memilih brand yang memang sangat eco-friendly. Skincare asal La Gacilly, Prancis, yang baru saja melewati ulang tahun yang ke-60, Yves Rocher adalah salah satunya.

Pada perayaannya Jumat, 5 April lalu, Yves Rocher menciptakan booth seru yang membuat para pengunjung mengenal lebih jauh tentang brand ini. Saya yang hadir saat itu, termasuk yang sangat terinspirasi dengan pandangan-pandangan dan terperangah dengan beragam produknya. Saya pikir, selama ini, Yves Rocher hanyalah brand kosmetik biasa yang memang mengunggulkan bahan-bahan natural. Ternyata, ada filosofi dan komitmen yang kuat tentang lingkungan, dan banyak produknya sangat unik, tidak dimiliki oleh brand lain.

Baca juga: Perbedaan Skincare Natural, Organik & Vegan

Pendirinya, Mr. Yves Rocher, menganggap bahwa "The more science advances, the more it gives reason to nature." Ini membuat Yves Rocher selama 60 tahun menjadi label botanical beauty yang selalu rutin mengevaluasi kembali formulanya dan melampaui batas untuk menciptakan produk-produk yang inovatif, dan semakin percaya pentingnya membuat perempuan lebih cantik tanpa mengorbankan bumi. Hal itu dsetujui oleh Bris Rocher, sang cucu yang kini memegang perusahaan. "My grandfather was right, nature is our future. The Vision continues to guide us to this day," ungkapnya.

Semua produk-produk Yves Rocher menggunakan tumbuh-tumbuhan sebagai bahan utamanya, dan tumbuh-tumbuhan tersebut didapat dari habitat alaminya (natural origin) dan bisa ditanam kembali. Meskipun memakai bahan natural, bahkan beberapa organik, Yves Rocher tetap berusaha mencari rumusan yang paling tepat agar produk-produknya tetap efektif.

100% penggunaan listrik di pabrik pun menggunakan sumber daya yang bisa diperbarui (angin, hydroelectricity, dan solar). Sejak tahun 2010, semua sampo tidak menggunakan silikon dan semua produk scrub atau exfoliator tidak lagi memakai plastic micro beads. Sejak tahun 2017, 97% produk Yves Rocher juga bebas dari paraben. Untuk 3% nya, brand ini nggak henti-henti mencari alternatif lain yang lebih aman untuk lingkungan.

Baca juga: Cara Tim FD Hidup Eco Friendly

Kemasan plastik yang dipakai masuk ke dalam golongan yang mudah diuraikan dan didaur ulang. Bahkan sejak tahun 2017 lalu, ada Gel Douche Concentrate, sabun mandi konsentrat yang sengaja diciptakan sangat kecil, hanya berukukuran 100ml tapi bisa untuk 40 kali mandi. Jadi cukup 1 tetes saja untuk membersihkan seluruh tubuh. Di tahun 2018, sampo konsentrat juga dihadirkan. Keren, ya!

Semuanya dilakukan dalam rangka menyayangi bumi lebih baik lagi. Kalau kamu adalah pengguna produknya, maka kamu termasuk #ActBeautiful - karena bukan cuma beraksi merawat diri sendiri tapi juga merawat bumi. Prinsip ini juga sejalan dengan keseharian Agni Pratistha yang memang sangat menerapkan eco-living dan menyukai daur ulang. Agni yang hadir saat perayaan 60 tahun Yves Rocher bercerita bahwa sebisa mungkin dia mempelajari dulu tentang brand-nya dan ingredients-nya, sebelum memutuskan membeli suatu produk kecantikan.

Baca juga: 4 Brand yang Punya Program Recycle di Indonesia

Harganya? Kamu bisa kunjungi sendiri gerai-gerai Yves Rocher di berbagai mal atau C&F Perfumery, dan kamu akan menemukan variasi harga yang sangat terjangkau untuk produk yang sangat ramah lingkungan ini.

The post Skincare Natural dan Eco-Friendly Yves Rocher Sudah Berusia 60 Tahun appeared first on Female Daily.

Kalau sudah sempat baca artikel soal Facial Essence favorit Chloë Grace Moretz dan James Corden, maka sekarang duo menggemaskan ini bakal kasih tahu rahasia mereka berikutnya di Bare Skin Chat. Hmm… tapi in case kalian masih ada yang belum tahu apa itu Bare Skin Chat, saya akan menjelaskannya sedikit soal YouTube series unik ini. Jadi, di dalam Bare Skin Chat, Chloë Grace Moretz dan James Corden berkolaborasi dengan SK-II dalam mengemas obrolan soal skincare dengan cara yang super fun. Kalau minggu lalu mereka bahas soal step yang harus dilakukan sebelum menggunakan SK-II Facial Treatment Essence, kali ini keduanya akan sharing soal cara pemakaian Pitera Essence ikonis milik brand premium asal Jepang ini.

Nah, pada episode kedua ini, Chloë Grace Moretz dan James Corden juga nggak kalah menghibur, lho. Karena keduanya sharing tentang cara menggunakan Pitera Essence dengan menari! Penasaran dong tarian seperti apa yang bisa dilakukan sambil mengaplikasikan SK-II Facial Treatment Essence? Coba deh langsung aja tonton videonya berikut ini biar kamu juga bisa melakukannya di rumah :p

Di video ini Chloë dan James juga memperjelas bahwa memang segampang itu lho untuk mendapatkan tampilan kulit lebih sehat. Karena, memang Facial Treatment Essence ini bisa dibilang sebuah facial essence yang unik dan seringkali dibilang sebagai miracle water di Asia yang bisa bantu perempuan untuk mendapatkan kulit sebening kristal. Nama Miracle Water juga nggak datang dengan sendirinya, Pitera Essence hasil fermentasi ragi yang telah ditemukan oleh SK-II sejak 39 tahun lalu ini punya sejarah yang menarik, yaitu datang dari penemuan bahwa tangan pembuat sake yang kerap kali bersentuhan dengan fermentasi ragi ternyata tetap terlihat lembut dan muda walaupun wajahnya sudah mulai tampak kerutan. Maka dari itu, SK-II menjadikannya sebuah produk andalan untuk membantu banyak perempuan merubah takdirnya, yang diawali dari mendapatkan kulit sebening kristal.

Saya juga menjadi salah satu perempuan yang menggunakan SK-II Facial Treatment Essence dan merasakan perubahan signifikan pada kulit. Kalau cara Chloë dan James adalah “pat-pat”, maka saya punya trik berbeda untuk memaksimalkan kinerja Pitera Essence ini. Pertama, saya menuangkannya pada beberapa helai kapas dan meletakkannya pada seluruh bagian wajah sebagai pengganti masker. Kalau sayang sama kapas atau essence-nya, kamu bisa kok membagi dua kapas tersebut untuk ditaruh di seluruh wajah, hehe. Trik kedua adalah, saya akan membasahi kapas secara maksimal menggunakan Pitera Essence untuk mengompres jerawat yang lagi meradang atau hendak muncul di wajah. Hasilnya? Jerawat tersebut jadi lebih cepat matang, bahkan bisa kering dengan lebih cepat!

[caption id="attachment_168691" align="aligncenter" width="642"] Pitera Essence yang ikonis[/caption]

Nah, kalau sekarang kamu sudah dapat trik pemakaian Facial Treatment Essence dari Chloë, James dan juga saya, jangan lupa buat subscribe YouTube channel SK-II buat lihat episode seru berikutnya. Selain mendapatkan hiburan dari Chloë dan James, kamu juga pasti bakal dapat ilmu baru soal skincare dan menjadikan kulitmu sebening kristal!

The post Chloë Grace Moretz dan James Corden Pakai Facial Treatment Essence Sambil….Tap Dance? appeared first on Female Daily.

Akhirnya di episode NKOTB kali ini, Ochell kembali dengan pasangan andalannya, Andien! Nah, kali ini mereka akan bahas produk-produk terbaru yang datang ke meja editorial. Mulai dari makeup, sampai rangkaian skincare yang bisa bantu beragam concern kulit kita. Penasaran apa aja yang bakal dibahas sama Andien dan Ochell? Simak terus videonya ya!

The post Racun Makeup Baru, Sampai Skincare Serba Bisa | NKOTB appeared first on Female Daily.

Setelah menggunakan Laneige Cica Sleeping Mask selama satu bulan, ini review tentang produk ini.

Semacam ketinggalan kereta, Laneige Cica Sleeping Mask ini adalah produk Laneige pertama saya. Sejujurnya, tahun 2019 adalah tahun pertama saya 'eksperimen' sama skincare Korea karena sebelumnya saya kurang tertarik sama produk-produknya. However, time is changing now and it's getting more interesting every day. Nggak lagi-lagi mengunggulkan aloe vera dan mucin/snail extract, saya melihat skincare Korea sekarang jauh lebih dinamis dibanding awal saya explore skincare! Jadi, ini review saya soal salah satu produk skincare Korea yang saya udah coba, Laneige Cica Sleeping Mask.

Mengandung centella asiatica, Laneige Cica Sleeping Mask ini dibuat untuk kulit sensitif yang butuh ingredients yang soothing. Bekerja untuk melindungi kulit dari trans-epidermal water loss atau TEWL, sleeping mask ini mencegah penguapan air saat tidur dan memperbaiki skin barrier dari kerusakan yang mungkin terjadi di pagi hari saat kita beraktifitas. Selain Centella asiatica, key ingredients dari Laneige Cica Sleeping Mask adalah squalane, shea butter, dan tea tree oil. Biasanya, produk yang mengandung Centella asiatica juga mengandung madecassoside, tapi nggak dengan produk ini. Untuk menggantinya, Laneige punya ingredients paten tersendiri yang disebut Forest Yeast. Forest Yeast ini sudah dibuktikan 111.9% lebih efektif menenangkan kulit dibanding madecassoside.

Packagingnya sama seperti varian Laneige Sleeping Mask lainnya, dikemas dalam bentuk jar yang kokoh dan terasa berat di tangan. Yang membedakan adalah warnanya saja. Untuk Laneige Cica Sleeping Mask ini warna jar-nya hijau emerald dan saya suka banget! Walaupun masih terlihat pop-up di vanity saya, tapi tetap adem di mata dan nggak norak sama sekali. Disediakan spatula juga, jadi kamu bisa mengambil produknya secara higenis.

Karena belum nyobain Laneige Sleeping Mask varian lain, saya nggak bisa membandingkan tekstur dan feel-nya. Menurut saya, Laneige Cica Sleeping Mask ini sejenis cream moisturizer yang cepat menyerap tapi tetap melembapkan. Honestly, I believe sleeping mask is just another marketing scheme... LOL! Walaupun dipakai agak tebal, sleeping mask ini nggak terasa berat di kulit dan nggak lengket. Kalau baca di review orang-orang sih, wanginya agak sedikit herbal, tapi sejujurnya I didn't notice any smell yang mengganggu. Selama menggunakan Laneige Cica Sleeping Mask, saya tetap menjalankan skincare routine secara lengkap dan saya tetap menggunakan moisturizer dengan tekstur yang lebih thick sebelum menggunakan produk ini untuk nge-seal semuanya.

Setelah menggunakan produk ini selama sebulan, manfaat yang paling saya rasakan adalah kulit saya nggak lagi super berminyak! My sebum level actually decreased and I'm no longer the oily mess that I am during the day. Biasanya, saya bisa menghabiskan dua-tiga blotting paper per dua-tiga jam. Setelah rutin menggunakan produk ini, saya cuma butuh dua blotting paper aja seharian. Lalu, kulit saya yang tadinya super sensitif (siapa yang kulitnya merah padahal cuma dipegang-pegang aja? Hahaha) jadi berkurang kemerahannya. Saya juga ngerasa kulit saya sedikit lebih glowing dan warnanya lebih merata. Sepertinya, Laneige Cica Sleeping Mask ini cukup efektif untuk mengunci ingredients dan actives yang sudah saya layer di bawah produk ini jadi hasil skincare lain makin teramplifikasi.

Overall, saya puas banget dengan hasil Laneige Cica Sleeping Mask and this product is staying in my routine for good! Karena belum launching di Indonesia, Laneige Cica Sleeping Mask ini bisa kamu beli kalau sedang liburan ke Korea atau beli ke jastip langganan kamu. Harganya 32,000 won atau Rp400.000,-. I'm so glad my Laneige journey started out this good! Kamu pingin coba juga?

The post Review Laneige Cica Sleeping Mask appeared first on Female Daily.

Saat ini banyak produk kecantikan yang memiliki klaim gluten-free. Sebenarnya perlu nggak sih? Ini penjelasan dermatologist.

Inovasi dalam produk kecantikan semakin beragam. Nggak hanya kemasan dan formulanya saja, saat ini klaimnya pun juga macam-macam. Kalau sebelumnya banyak yang mencari produk makeup dan skincare yang vegan atau pun cruelty-free, kini bermunculan produk beauty yang memiliki klaim gluten-free. Di samping itu, ada juga beberapa beauty gurus yang sering menyebutkan bahwa mereka memilih makeup dan skincare gluten-free. Alasannya pun berbeda-beda, Mariah Leonard memang mengidap celiac disease, sedangkan Tati Westbrook menjalani gluten-free diet.

Kalau di Indonesia, isu tentang gluten nggak terlalu sering dibahas karena makanan utama mayoritas penduduk Indonesia adalah nasi, bukan roti atau gandum. Sehingga penyakit atau pun alergi yang berhubungan dengan gluten pun juga masih jarang terdengar. Berbeda dengan di Amerika Serikat dan negara lain yang sering mengonsumsi gandum dan kawan-kawannya, awareness-nya tentu lebih tinggi.

Ragam produk pangan tanpa gluten pun tersedia di pasaran, utamanya untuk pengidap penyakit celiac. Sebenarnya penyakit celiac bukan lah alergi gluten, melainkan merupakan kondisi autoimun yang menyebabkan antibodi  menganggap gluten sebagai ancaman. Namun apakah dampaknya akan sama bila ditemukan dalam produk kecantikan yang dipakai secara topikal? Simak penjelasan dr. Arini Widodo Sp.KK berikut, ya!

image: Tarte Cosmetics

Gluten kan umumnya ditemukan dalam makanan, namun bila terkandung dalam skincare dan makeup, apa manfaatnya atau bahayanya?

Untuk pengidap celiac disease atau penyakit lainnya yang berhubungan oleh gluten, apakah akan mendapatkan reaksi buruk bila menggunakan produk kecantikan yang mengandung gluten?

Bagaimana cara mengetahui suatu produk kecantikan mengandung gluten?

Sebenarnya apakah perlu suatu produk kecantikan itu memiliki klaim gluten-free?

"Sebenarnya tidak perlu untuk produk skincare. Namun untuk produk yang digunakan pada bibir atau mulut apabila ada label gluten free akan berguna pada orang yang menderita celiac disease."

The post Tren Produk Kecantikan Gluten-Free, Apakah Perlu? appeared first on Female Daily.

Skincare junkie wajib berbahagia, karena Kiehl’s baru saja membuka store terbarunya di Senayan City, dan ini merupakan gerai terbesar di Asia Pasifik!

Kiehl’s yang sudah diciptakan sejak tahun 1851 merupakan salah satu label skincare yang sudah nggak perlu diragukan lagi kualitasnya. Saya yang mengidolakan Kiehl’s Crème de Corps Body Lotion dan Kiehl’s Blue Herbal Moisturizer sejak lama, langsung bersemangat begitu mendengar kabar bahwa brand asal Amerika ini punya store baru di salah satu mal favorit saya.

Begitu mengunjungi pertama kali di 28 Maret lalu, saya langsung suka banget dengan tempatnya. Nggak hanya lebih besar, tapi juga tampil lebih mewah, tanpa menghilangkan kesan khas sang brand yang bernuansa apothecary.

Ada Apothecary Solution, yang menawarkan personalisasi produk dan servis. Ada pula area untuk personaliasi gifting, dengan mesin canggih yang memungkinkan customer mempunyai produk dengan kemasan personal, misalnya diberi nama diri sendiri atau nama orang lain (sebagai hadiah). Desain gerainya juga lebih premium, dilengkapi dengan Men’s Area yang lekat dengan gaya Brooklyn. Menurut saya, ini keputusan yang tepat mengingat Kiehl’s merupakan salah satu brand yang punya rangkaian skincare untuk pria yang amat beragam dan populer.

“Hari ini Kiehl’s menandai perjalanan sepanjang satu dekade di Indonesia dengan meluncurkan butik ke- 10 kami. Butik seluas 137m2 ini mengangkat konsep ‘The Most Personalized Boutique Experience, “ ungkap Caroline Foo sebagai General Manager dari L’Oréal Luxe Division.

Pertama kali berdiri sebagai sebuah farmasi di Third Avenue, East 13th Street, New York pada tahun 1851, Kiehl’s diakusisi oleh L’Oréal Group pada tahun 2000, dan saat ini memiliki lebih dari 250 toko retail di seluruh dunia. Di Indonesia sendiri, Kiehl’s memiliki 10 butik yang tersebar di 21 lokasi berbeda: Jakarta, Bandung, Surabaya, Medan, Bali, juga e-boutique. “Indonesia merupakan pasar dengan konsumen yang dinamis. Karena itu, melalui peresmian butik ini, kami ingin menghadirkan konsep retailtainment yang modern bagi konsumen kami di Indonesia,” imbuh Caroline.

Gimana? Siap berburu Kiehl's Calendula Toner atau Kiehl's Midnight Recovery di gerai terbaru?

The post Kiehl’s Buka Store Terbesar di Asia Pasifik appeared first on Female Daily.

Kata siapa laki-laki nggak perlu pakai skincare? Salah satu produk wajib untuk skincare laki-laki adalah sunscreen. Kenapa?

Walaupun dari nama Female Daily memberi kesan kalau FD hanya untuk perempuan, sebenarnya FD juga sangat terbuka lho untuk FD Member laki-laki. Kalau ingat awal mula FD di tahun 2000an, kantornya memang isinya mayoritas perempuan. Tapi sekarang sudah banyak juga juga laki-laki yang kerja di FD, apalagi di bidang tech. Nah, berhubung baru 'nyemplung' ke dunia kecantikan, biasanya mereka memang nanya... Produk skincare laki-laki apa sih yang antiribet dan wajib digunakan laki-laki untuk merawat wajah? My answer will definitely be sunscreen!

Sunscreen itu apa, sih? Biasa dikenal sebagai sunblock, ternyata produk yang satu ini wajib digunakan setiap hari walaupun lagi nggak berenang atau ke pantai biar kulitnya nggak menggelap atau nggak item (hayo, siapa yang cuma pakai sunscreen di dua kesempatan itu doang?). Penggunaan sunscreen secara rutin di Indonesia memang kurang disuarakan, padahal pakai sunscreen itu penting banget apalagi karena kita tinggal di Indonesia, baik kamu perempuan atau laki-laki. Kenapa?

Jadi, fungsi sunscreen sebetulnya bukan agar kulit kita nggak hitam, tapi untuk melindungi kulit kita dari kanker kulit. Berhubung kita tinggal di Indonesia, negara tropis yang selalu disinari matahari hampir selama dua belas jam sehari, penggunaan sunscreen jadi penting banget! Di penelitian Journal of Clinical Oncology, pakai sunscreen secara rutin dapat mengurangi risiko kanker kulit sebanyak 50-73%. Hal ini jadi penting banget kalau kamu juga pengendara sepeda motor yang wajah dan tangannya selalu terekspos sinar matahari langsung. Tanpa perlindungan sunscreen, kulit kamu otomatis terpapar sinar matahari dan strukturnya bisa cepat rusak. Dibarengi bersama paparan polusi dan radikal bebas, it's much easier for the sun to damage your skin.

"Tapi kan kalau pakai sunscreen, kulitnya terlihat putih seperti pakai bedak? Masa harus pakai setiap hari?"

Tenang aja, teknologi formulasi sunscreen zaman sekarang sudah mutakhir kok. Udah banyak banget variasi sunscreen yang nggak meninggalkan jejak di wajah. Teksturnya juga udah nggak lengket dan berat kaya sunscreen yang kita pakai di badan. Kamu bisa cek produk sunscreen yang gampang dipakai di artikel ini: 3 Rekomendasi Sunscreen yang Nyaman di Kulit. Biar penggunaannya efektif, cek juga artikel ini: 5 Cara Memakai Sunscreen yang Benar. Jadi, mau kamu laki-laki atau perempuan, pastikan kamu tetap pakai sunscreen ya!

The post Produk Wajib Untuk Skincare Laki-laki, Sunscreen! appeared first on Female Daily.

Di antara produk skinccare lainnya, facial scrub menjadi yang paling sedikit saya miliki. Kalau biasanya serum, cleansing water, dan moisturizer saya selalu punya lebih dari dua, tapi facial scrub benar-benar hanya satu. Mungkin karena dipakainya pun hanya 2 kali seminggu, saya merasa nggak perlu punya banyak-banyak. Selama ini saya pakai Neutrogena Blackhead Cleansing Scrub dan sudah bertahun-tahun selalu repurchase merk yang sama, nggak pernah ganti. Tapi setelah baca dan cari tahu sana-sini, akhirnya saya mau coba yang lain: Vichy Normaderm 3 in 1 Scrub. Kebetulan seorang teman ada yang pergi ke Paris, tempat asal Vichy, jadi saya titip ke dia. Sempat deg-degan, karena saya sama sekali belum pernah coba produk Vichy, baik skincare maupun makeup. Apakah akan cocok?

Scrub ini ditujukan untuk kulit berminyak, kombinasi, dan acne prone, sesuai dengan jenis kulit saya. Kemasannya yang warna mint dan putih dengan aksen silver terkesan modern dan terlihat cukup "mahal", padahal Vichy bisa ditemukan di drugstore dan harganya kalau di-rupiah-kan nggak sampai Rp200.000,-. Kandungan scrub pada Vichy Normaderm 3 in 1 ini terbuat dari pumice (batu apung) alami. Bahan aktif lainnya adalah Kaolin Clay, Salicylic Acid, Glycolic Acid, Zinc, dan Mineralizing Thermal Water. Produk ini bisa dipakai dengan tiga cara yaitu sebagai scrub, cleanser, sekaligus masker. Praktis dan hemat! Klaimnya bisa membuat kulit bersih, pori-pori tampak lebih mengecil, kulit terlihat lebih matte, dan mencegah jerawat. Sangat-sangat menggoda buat pemilik kulit kombinasi yang pori-porinya besar seperti saya. Tapi, benar nggak ya semua itu?

Sudah sebulan saya pakai secara rutin 2 kali dalam seminggu, produk ini ternyata bekerja sangat baik. Saya sering memakainya sebagai scrub dengan cara menuangkan sekitar 2 cm ke telapak tangan, dibasahi sampai mengeluarkan busa, lalu aplikasikan dengan gerakan memutar di wajah. Kadang saya juga suka memakainya sebagai masker dengan menuangkan produk sekitar 6 cm dan meratakannya di wajah dan leher, lalu bilas setelah 15 menit. Butiran scrub-nya nggak kasar dan bikin kulit kemerahan. Aromanya juga sangat lembut jadi nggak mengganggu.

Baca juga: Masker Bagus Untuk Kulit Berjerawat

Hasil yang sangat terlihat adalah wajah saya jadi tampak lebih bersih dan cerah, lebih halus, kandungan minyak lebih terkontrol, tapi kulit tetap lembap meskipun nggak langsung memakai toner atau pelembap setelahnya. Suka banget! Meskipun memang nggak bisa mengangkat blackhead secara maskimal, tapi saya memaklumi karena komedo memang sulit diangkat hanya dengan produk scrub saja. Selama sebulan ini, kulit juga jarang jerawatan meskipun sedang PMS. Kalau bisa kasih bintang, jawaban saya adalah 4 dari 5 bintang. So happy!

Yang bikin sedih cuma satu: Vichy belum ada di Indonesia, jadi ketika produknya nanti nyaris habis saya harus segera cari jastip. Mungkin saya nggak akan titip 1 atau 2 saja, biar sekaligus punya stock selama berbulan-bulan.

The post Pertama Kali Mencoba Vichy Normaderm 3 in 1 Scrub appeared first on Female Daily.